Minyak goreng bekas atau minyak jelantah ternyata memiliki manfaat yang cukup banyak orang belum tahu tentangnya. Beberapa hanya menganggap minyak jelantah adalah minyak hitam hasil penggorengan berkali-kali yang harus dibuang karena tidak bisa dipakai lagi. Padahal, terdapat banyak sekali fungsi minyak jelantah dibalik itu semua.

Salah satu fungsi minyak jelantah yang sudah dipatenkan oleh mahasiswa jurusan teknik kimia Universitas Diponegoro adalah dibuat menjadi sabun cair. Mahasiswa teknik kimia tersebut mencampurkan antara minyak jelantah dengan abu kulit buah kapuk randu untuk dijadikan sabun cair.

Diketahui, ternyata abu kulit buah kapu randu mengandung senyawa kalium karbonat sebesar 78,95 persen. Kemudian diekstrak menjadi soda kue lalu dilarutkan menjadi kalium hidroksida. Minyak jelantah dicampurkan dengan kalium hidroksida tersebut dan dipanaskan selama satu jam.

Manfaat lain dari minyak jelantah yang unik dan sudah dibuktikan kebenarannya adalah digunakan sebagai aromaterapi. Penemuan ini dilakukan oleh para mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) di Universitas Brawijaya Malang, bahkan mereka juga memberi nama untuk produk aromaterapi dari minyak jelantah ini dengan nama “Mijel Natural Relaxants.”

Pembuatan aroma terapi tersebut dimulai setelah dilakukan penjernihan terhadap minyak jelantah dan netralisasi dengan ampas tebu. Selanjutnya, minyak itu dicampur dengan jeli berbagai aroma seperti kopi, cokelat, dan vanila.

Fungsi MInyak Jelantah Untuk Aromatherapy. Temuan Dari Mahasiswa UB yang mereka beri naman mijel natural relaxants.
Fungsi mInyak jelantah untuk aromatherapy. Temuan dari mahasiswa UB yang mereka beri nama mijel natural relaxants. Sumber : Istockphoto.com

Minyak jelantah juga bisa dimanfaatkan untuk menjaid pupuk tanaman. Kandungan asam lemak jenuh dari proses penggorengan berkali-kali dari minyak ternyata ketika diolah dengan teknik tertentu bisa menjadi pupuk tanaman.

Meskipun sebenarnya pupuk dari minyak jelantah ini hanya bisa digunakan sebagai pupuk tambahan saja. Anda bisa menggunakan pupuk bioneensis untuk pupuk utama tanaman.

Fungsi Minyak Jelantah Untuk Bahan Bakar, Bisakah?

Kembali pada pertanyaan yang diajukan di judul artikel, bisakah minyak jelantah menjadi bahan bakar? Jawabannya adalah ya, bisa. Salah satu manfaat Minyak Goreng Bekas atau jelantah tidak lain untuk dijadikan bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel.

Minyak jelantah untuk biodiesel sudah dibuktikan oleh banyak pihak termasuk salah satunya adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Mereka melakukan percobaan minyak jelantah untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bakar biodiesel.

Hasilnya adalah mereka menemukan kandungan air dari minyak jelantah kurang dari satu persen dan ini membuktikan bahwa minyak jelantah memiliki kualitas tinggi untuk menjadi salah satu biofuel (bahan bakar nabati).

Cara pertama yang mahasiswa UII itu lakukan adalah memberikan aliran listrik ke dalam minyak jelantah. Selama proses tersebut, minyak jelantah akan terbagi menjadi dua lapisan. Lapisan pertama berwarna cokelat yaitu lapisan gliserol dan lapisan atas berwarna kuning keruh yaitu lapisan biodiesel.

Biodiesel Untuk Bahan Bakar Kendaraan

Fungsi minyak jelantah untuk bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel
Fungsi minyak jelantah untuk bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel. Sumber : Istockphoto.com

Oleh sebagian masyarakat, penggunaan biodiesel masih menimbulkan kekhawatiran akan merusak mesin kendaraan mereka. Padahal sudah sejak tahun 2015, solar dan bahan bakar lain disleuruh tempat pengisian bahan bakar dicampuri dengan biodiesel.

Mulai dari biodiesel B10, B20, B30. Tidak hanya terbukti aman untuk kendaraan roda dua, namun juga aman untuk kendaraan roda empat seperti transportasi umum atau mobil pribadi.

Bisnis rental mobil dan transportasi umum tidak perlu takut menggunakan bahan bakar biodiesel, semuanya aman dan tidak merugikan. Anda pun tak usah risau dan khawatir mesin kendaraan pribadi Anda rusak karena pakai biodiesel.

Minyak Jelantah Untuk Kebutuhan Biofuel Negara

Kembali pada tahun 2018, pemerintah menetapkan semua bahan bakar solar yang digunakan untuk kendaraan darat harus memiliki kandungan bio 20%. Tahun 2020, targetnya meningkat menjadi 30%. Kemudian, dilansir dari waste4change.com, studi International Council on Clean Transportation (ICCT) berjudul “Potential Economic, Health and Greenhouse Gas Benefit Memasukkan Minyak Goreng Bekas ke Biodiesel Indonesia” melaporkan potensi Use Cooking Oil (UCO) Indonesia sebanyak 1,64 miliar liter per tahun.

Pertama-tama, konsumsi minyak goreng di Indonesia tinggi meskipun belum ada upaya sistematis untuk mengumpulkan dan menggunakan kembali minyak goreng jelantah. Beberapa telah dikumpulkan dan diubah menjadi bahan baku bahan bakar biodiesel, tetapi banyak lainnya, terutama pada skala rumah tangga, dibuang ke saluran air dan bahkan tanah.

Padahal sebenarnya pengumpulan minyak goreng jelantah dapat diperluas untuk mencakup semua restoran perkotaan dan sumber lain yang menghasilkan banyak minyak goreng jelantah (UCO), yang dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi tujuan Indonesia dalam hal pencampuran biofuel (bahan bakar nabati).

Fungsi minyal jelantah untuk bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel
Fungsi minyal jelantah untuk bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel. Sumber : Istockphoto.com

Secara angka, potensi pengumpulan UCO dari tempat-tempat umum seperti restoran, sekolah, dan hotel di perkotaan mencapai 175 juta liter atau setara dengan 121 juta liter biodiesel.

Jika diperluas kepada UCO rumah tangga, jumlahnya bisa meningkat menjadi sebanyak 1.638 miliar liter minyak goreng bekas, yang setara dengan 1.261 miliar liter biodiesel.

Sejauh ini, biofuel Indonesia hanya bergantung pada minyak sawit. Jika hanya dan terus mengandalkan minyak sawit untuk kebutuhan biofuel negara, banyak hal dipertaruhkan untuk itu. Misal seperti yang sudah diketahui khalayak umum, bahwa perkebunan kelapa sawit yang digencarkan mengakibatkan deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta bencana ekologi lainnya.

Penutup

Itulah pembahasan singkat terkait fungsi minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel dan banyak lainnya, serta pembahasan singkat terkait bifuel Indonesia yang bisa berharap kepada potensi use cooking oil (UCO) yang berlimpah.

Disamping menjadi salah satu daur ulang yang sangat luarbiasa dampaknya kepada perubahan iklim, langkah untuk menjadikan minyak jelantah sebagai kebutuhan biofuel negara juga bisa menjadi langkah baik pemerintah untuk perubahan pola hidup yang kurang sehat.

Banyak hal positif bisa diperoleh dari pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan bakar biodiesel. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, sampai jumpa.[]